Translate

Friday 18 January 2019

Setu Patok Jadi Tempat Nongkrong dan Cuci Mobil 'Terbesar' di Cirebon





Keberadaan Setu Patok di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon bisa menjadi alternatif wisata yang murah dan nyaman. Selain menjadi tempat wisata, rupanya setu atau waduk buatan itu juga dimanfaatkan warga untuk mencuci kendaraannya.
Jangan membayangkan mencuci kendaraan seperti di sallon mobil atau tempat steam motor pada umumnya. Pasalnya untuk bisa mencuci kendaraan di tempat ini butuh cukup nyali dan harus siap menanggung risiko.
Setiap kendaraan yang akan dicuci harus melalui jalan tanah dan berbatu hingga ke tepian setu. Selanjutnya kendaraan akan menuruni dinding tanggul menuju tepian setu yang berbatasan langsung dengan hamparan air.

Jika tidak waspada, salah-salah kendaraan yang akan dicuci malah terperosok ke bagian tengah setu yang cukup dalam. Namun bagi warga sekitar hal itu tidak menjadi masalah karena sudah tahu batasan dan trik untuk membawa kendaraan hingga selesai dicuci.

Saat detikcom berkunjung ke setu pada Rabu (29/3/2017) sore, terdapat banyak warga yang tengah mencuci kendaraannya sendiri. Tidak hanya motor ada juga warga yang memanfaatkan melimpahnya air untuk mencuci mobil.

Uniknya, orang-orang mencuci kendaraan di tempat ini tidak menggunakan sabun. Cukup memanfaatkan air yang melimpah, kotoran yang menempel di body kendaraan pun 'sirna' seketika.
Sementara untuk menghilangkan kotoran di sela-sela ban motor, pemilik cukup menghidupkan mesin dalam posisi masuk gigi dan menarik gas. Sehingga ban akan berputar berbarengan dengan air yang merontokan kotoran hingga ke bagian dalam.
Pemandangan itu seolah membuat setu menjadi tempat cuci kendaraan massal. Dan tidak hanya itu, tepian setu yang tanpa pembatas seolah menjadikan lokasi tersebut seperti tempat cuci kendaraan terbesar dan terluas di Cirebon bahkan di Indonesia.

Kebanyakan warga yang datang ke setu baik untuk bersantai atau mencuci kendaraannya adalah saat sore hari. Suasana air yang tenang dan angin sepoi-sepoi akan membuat orang betah berlama-lama di tempat ini.
Bahkan jika beruntung di tempat ini warga bisa menikmati pemandangan matahari tenggelam di tepian atau warung-warung yang berada di sekitaran setu. Sayang saat detikcom berkunjung suasana awan tengah mendung sehingga menutupi proses tenggelamnya sang surya.

0 comments:

Post a Comment