Waduk setu patok merupakan aset, baik
bagi daerah maupun pusat. Waduk setu patok memiliki fungsi sebagai tadah hujan,
sumber air dan memliki aliran sungai disekitarnya. Letak daratan nya memanjang
dari baratlaut ke tenggara. Dilihat dari permukaan tanah/daratanya dapat
dibedakan menjadi dua bagian. Wilayah kecamatan nya yang terletak sepanjang
jalur pantura termasuk pada dataran rendah yang memiliki letak ketinggian
antara 0-10m dari permukaan air laut dan wilayah kecamatan yang terletak
dibagian selatan memiliki letak ketinggian antara 11-130m dari permukaan laut. Dalam
jangka panjang, waduk setu patok berpotensi dijadikan sebagai wilayah destinasi
wisata. Menilai potensi-potensi itu akan memberikan nilai tambah secara ekonomi
bagi masyarakat sekitar. Terlebih, secara geografis waduk setu patok terletak dikawasan
pegunungan. Jadi danau setu patok memiliki potensi yang cukup bagus, tidak
hanya pertanian tetapi juga bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata. Maka
demikian, untuk menuju kearah sana, sebelumnya harus dilakukan penelitian
terlebih dahulu tentang sejauh mana peluang potensi itu. Pengembangan waduk
setu patok menjadi kawasan wisata.
Tentu jangan sampai kita lakukan
pengerukan tetapi tanahnya tidak kuat, atau malah mudah pecah, kering dan
bocor. Dari penelitian` itu setidaknya membutuhkan waktu sekitar dua tahun.
Walau pun agak lama, pada intinya pemerintah pusat tetap serius untuk
mengembalikan dan memulihkan (Normalisai) waduk setu patok ini. Meneliti saja
pun perlu waktu dua tahun. Tidak tahu apakah karena tingkat kesulitan atau
anggarannya yang sulit, tapi intinya kita serius bahwa mau memulihkan dan mengembalikan tampungan air menjadi 14
jutaan.
Tanggul
kalau di normalisasi, masih kuat secara visual. Tapi baiknya kita perlu
inspeksi terlebih dahulu tentang bagaimana kondisi tubuh bendungan, karena
cukup lama hampir 100 tahun. Pendangkalan waduk setu patok disebabkan adanya
sedimentasi dari beberapa sungai yang ada disekitar waduk. Saat ingin dilakukan
pengerukan, perlu koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti kementrian
kehutanan. Kondisi geografis setu patok sendiri sering berubah-ubah tergantung
cuacanya yang sering terjadi di kota Cirebon. Seperti pada musim kemarau waduk
ini bisa saja kering tidak ada air sama sekali dan terlihat seperti safana
ditambah lagi hewan-hewan yang ada disitu contohnya seperti ikan ketika musim
kemarau tiba ikan-ikan yang ada di danau pada mati, sedangkan hewan lain
seperti kambing mencari makan di sekitar waduk setu patok. Namun jika musim
hujan datang waduk ini memiliki air yang
sangat banyak dan terlihat seperti danau karena berperan sebagai penahan banjir
disaat hujan deras melanda. Kalau di lihat dari kondisi sekarang tampungan
waduknya sekitar 14 jutaan air dan sekarang sudah berkurang sekitar 4 juta.
Jadi efektif hanya 10 juta meter kubik tampungan air. Berdasarkan klarifikasi
kondisi geografis , keadaan iklim di kabupaten Cirebon termasuk tipe C dan D.
karakteristik daerah dengan kategori ini beriklim tropis, dengan suhu minimum 24’C
dan suhu rata-rata 28’C. sedangkan kota Cirebon sendiri memiliki curah hujan
antara 0-3.317mm dengan rata-rata jumlah curah hujan sebanyak 1.265,15 mm.
tetapi sekarang ini pemerintah pusat berfikir serius ingin mengembalikan fungsi
awal waduk setu patok dan menggali potensi lain yang bisa dimanfaatkan
maasyarakat sekitar agar meningkatkan taraf hidup sosisal-ekonomi mereka. Salah
satunya pengembangan waduk setu patok menjadi objek wisata alam. Ini dibangun
karena meiliki masa depan yang baik bagi pertanian.
0 comments:
Post a Comment