Translate

Wednesday, 23 January 2019

Kondisi Geografis

Waduk setu patok merupakan aset, baik bagi daerah maupun pusat. Waduk setu patok memiliki fungsi sebagai tadah hujan, sumber air dan memliki aliran sungai disekitarnya. Letak daratan nya memanjang dari baratlaut ke tenggara. Dilihat dari permukaan tanah/daratanya dapat dibedakan menjadi dua bagian. Wilayah kecamatan nya yang terletak sepanjang jalur pantura termasuk pada dataran rendah yang memiliki letak ketinggian antara 0-10m dari permukaan air laut dan wilayah kecamatan yang terletak dibagian selatan memiliki letak ketinggian antara 11-130m dari permukaan laut. Dalam jangka panjang, waduk setu patok berpotensi dijadikan sebagai wilayah destinasi wisata. Menilai potensi-potensi itu akan memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat sekitar. Terlebih, secara geografis waduk setu patok terletak dikawasan pegunungan. Jadi danau setu patok memiliki potensi yang cukup bagus, tidak hanya pertanian tetapi juga bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata. Maka demikian, untuk menuju kearah sana, sebelumnya harus dilakukan penelitian terlebih dahulu tentang sejauh mana peluang potensi itu. Pengembangan waduk setu patok menjadi kawasan wisata.
Tentu jangan sampai kita lakukan pengerukan tetapi tanahnya tidak kuat, atau malah mudah pecah, kering dan bocor. Dari penelitian` itu setidaknya membutuhkan waktu sekitar dua tahun. Walau pun agak lama, pada intinya pemerintah pusat tetap serius untuk mengembalikan dan memulihkan (Normalisai) waduk setu patok ini. Meneliti saja pun perlu waktu dua tahun. Tidak tahu apakah karena tingkat kesulitan atau anggarannya yang sulit, tapi intinya kita serius bahwa mau memulihkan  dan mengembalikan tampungan air menjadi 14 jutaan.
Tanggul kalau di normalisasi, masih kuat secara visual. Tapi baiknya kita perlu inspeksi terlebih dahulu tentang bagaimana kondisi tubuh bendungan, karena cukup lama hampir 100 tahun. Pendangkalan waduk setu patok disebabkan adanya sedimentasi dari beberapa sungai yang ada disekitar waduk. Saat ingin dilakukan pengerukan, perlu koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti kementrian kehutanan. Kondisi geografis setu patok sendiri sering berubah-ubah tergantung cuacanya yang sering terjadi di kota Cirebon. Seperti pada musim kemarau waduk ini bisa saja kering tidak ada air sama sekali dan terlihat seperti safana ditambah lagi hewan-hewan yang ada disitu contohnya seperti ikan ketika musim kemarau tiba ikan-ikan yang ada di danau pada mati, sedangkan hewan lain seperti kambing mencari makan di sekitar waduk setu patok. Namun jika musim hujan datang  waduk ini memiliki air yang sangat banyak dan terlihat seperti danau karena berperan sebagai penahan banjir disaat hujan deras melanda. Kalau di lihat dari kondisi sekarang tampungan waduknya sekitar 14 jutaan air dan sekarang sudah berkurang sekitar 4 juta. Jadi efektif hanya 10 juta meter kubik tampungan air. Berdasarkan klarifikasi kondisi geografis , keadaan iklim di kabupaten Cirebon termasuk tipe C dan D. karakteristik daerah dengan kategori ini beriklim tropis, dengan suhu minimum 24’C dan suhu rata-rata 28’C. sedangkan kota Cirebon sendiri memiliki curah hujan antara 0-3.317mm dengan rata-rata jumlah curah hujan sebanyak 1.265,15 mm. tetapi sekarang ini pemerintah pusat berfikir serius ingin mengembalikan fungsi awal waduk setu patok dan menggali potensi lain yang bisa dimanfaatkan maasyarakat sekitar agar meningkatkan taraf hidup sosisal-ekonomi mereka. Salah satunya pengembangan waduk setu patok menjadi objek wisata alam. Ini dibangun karena meiliki masa depan yang baik bagi pertanian.

0 comments:

Post a Comment